Wednesday, February 06, 2008

Dan duka pun mengalir seperti air

Kini kau jadi seorang lelaki yang berjalan sendirian di bawah gerimis hujan.
Betapa pun pedih duka kaurasakan, kau tetap bertahan.
Hitam rambutmu basah tergerai di dahi, kini tiada kauhiraukan."Kekasih, mengapa cinta, mengapa penuh dengan kebencian?" lirihmu,
sambil memandang butiran hujan dan awan hitam yang bergerak perlahan.

Namun kini matamu tak lagi basah oleh airmata,
maka tak ada lagi duka merayapi sepanjang garis senyummu yang sederhana,
maka kebencian berlalu bersama angin yang berhembus perlahan sehabis hujan.

Mungkin kini kau berharap cinta sejatilah yang akan menuntunmu menjadi manusia, menghapus cemas pada sukma, membasuh debu-debu hatimu dengan cahaya.Namun, siapakah kekasih yang selalu kautunggu itu?

(buat adik-ku yg sedang belajar untuk KUAT)

Monday, February 04, 2008

Lelah



Sudah lelah kaki berjalan

Sudah lelah darah ini mengalir deras

Sudah lelah nafas ini berhembus panjang

Sudah lelah di dalam angan menyimpan hasrat

Hujan pun akhirnya berjatuhan

Membawa semua kelelahan

Mengurai semua gundukan kelelahan

Menghapus semua jejak kesalahan

Apakah setelah hujan akan ada pelangi..?

Yang akan membasuh lelah ini

Yang akan menyegarkan asa ini

Jalani hari ini, esok dan nanti

Biarkan hujan dan pelangi

Memberikan arti dari hidup ini

Dan biarkan lelah datang dan menepi

Lelah akan hilang di sela hujan dan pelangi



kppti, 04.02.2008, 06:58

Sunday, February 03, 2008

FRIENDSHIP

Buddies, don't we all have them
Pals, so they're not so concerned about you all the time
Friends, could you use one
Could someone find one in you
Sure we all could use a friend
hopefully not only in times of need
Real good close friends....are there any you ask
Very rare dare in say...but always there
I have in you such a friend
Rain or shine
Sure glad you're mine

Thamrin,
UN Building

Thamrin....

Aku... Ingin jadi Buih Pertama Matahari yang meresap butir-butir air,
dipucuk langit disudut ruang-ruang,
yang mengangkat butir-butir air tuk disemai,
dipersembahkan bagi dunia, jadi hujan, jadi embun, jadi penyejuk dilipatan udara.
Semoga....

(Thamrin, saat adik-ku memulai genjatan senjata)

Just go on

Memang pernah terbersit menyudahi sebuah cerita yg kurasa masih niskala
Memang pernah terkias memutuskan harapan yang rasanya tak kunjung datang
Sekali kurentang nafas, tak terasa maknanya
Karena hembusan itu justru membikin yang kukerjakan tak berarti apa-apa
Tapi baru tadi malam serentang harap kembali menyembul pelan
Dan sekalimat bisikan mengiang ...
" Jalani saja hari ini, esok dan nanti ....."
Berkah kan melimpah tak kan berkurang dari Illahi ...

mba e ku